Undangan Pernikahan

Paiman & Painem

29 Februari 2099

00Hari
00Jam
00Menit
00Detik

Cerita Sejoli

17 Agustus 1945

Awal Ketemu

Aku duduk di bangku belakang, dia di bangku depan. Ketika dia menoleh ke belakang dengan tatapan menggoda ala mata bulatnya, aku pun biasa saja.

17 Agustus 1945

18 Agustus 1945

Awal Hubungan

Namun semuanya telah berubah sejak aku dan dia duduk bersebelahan dengan tatapan mempesona, kita pun mulai berani saling memadu asmara.

18 Agustus 1945

19 Agustus 1945

Lamaran

Dengan kisah kasih perpaduan asmara antara aku dan dia, kita pun mulai serius untuk melancarkan aksi ke jenjang surga dunia.

19 Agustus 1945

29 Februari 2099

Pernikahan

Pada akhirnya, sesuai prediksi serta perkiraan yang matang, kita menghasilkan suatu impian berdua untuk menjadi seorang papa dan mama.

29 Februari 2099

Dengan segala hormat, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk hadir dan menjadi bagian di hari istimewa kami.

Paiman Escobar

Putra dari Bapak Yin & Ibu Yang

Painem Elisabet

Putri dari Bapak Yang & Ibu Yin

Acara Pernikahan

“Menikah ternyata bukan perkara sah saja, karena harus belajar seni bersabar terhadap pasangan. Harus belajar seni ikhlas untuk menerima kondisi pasangan dan seni menahan ego demi pasangan. Dua jiwa namun satu pikiran, dua hati namun satu perasaan.”

Paiman & Painem